Diam... itu menyakitkan...
Hilang... itu menyakitkan...
Lari... itu menyakitkan...
Tercari-cari... kekuatan yang hilang...
Ya Tuhanku...
Mawar itu...
Telah pudar warnanya...
Hampir gugur ia...
Pasrah...
Ya Tuhanku...
Hadirkan nikmat titisan rahmatmu...
Biar ia kembali segar...
Biar kelopaknya kembali kembang...
Biar durinya kembali tajam...
Biar letaknya kembali di taman larangan...
Ya Tuhanku...
Pilihlah ia...
Ya Tuhanku...
Pegang tangannya...
Ya Tuhanku...
Lindungi ia...
Ya Tuhanku...
Bercintalah dengannya...
Ya Tuhanku...
Ia sakit dengan dunia...
Ia hampir mati di tanah dunia...
Ia lemah dengan taufan dunia...
Ya Tuhanku...
Sentuhlah hatinya...
Dengan cintaMu yang utama...
Itu yang ia nantikan...
Sebuah penantian penuh pengharapan...
Tak sanggup kembali ke silam yang kelam...
Kerana itu amat-amat menyakitkan...
Ya Tuhanku...
Ajari ia...
Bagaimana untuk mencintaiMu...
Alihkan cintanya...
Kepada cinta agungMu...
Pegang hatinya...
Dengan keindahan cintaMu...
Ya Tuhanku...
Bercintalah dengannya...
Pilihlah ia...
Ya Tuhanku...
Untuk AidilAdha kali ini...
Belajar bercinta dan berkorban...
Demi sebuah risalah perjuangan...
0 Response to "Mawar itu..."
Post a Comment