Time: 2.50 pm
dear fwens,
Saya kongsikan di sini e-mail yang saya terima daripada seorang sahabat.
.......................................................................................................................................................................
Bismillah
Allahummasolli' alamuhammad wa'alaalimuhammad………….
“Gempa di Padang jam 17.16, gempa susulan 17.58, esoknya gempa di Jambi jam 8.52. Coba lihat Al-Qur’an!” demikian bunyi pesan singkat yang beredar. Siapa pun yang membuka Al-Qur’an dengan tuntunan pesan singkat tersebut akan merasa kecil di hadapan Allah Swt. Demikian ayatayat Allah Swt tersebut:
17.16 (QS. Al Israa’ ayat 16): “Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.”
17.58 (QS. Al Israa’ ayat 58): “Tak ada suatu negeri pun (yang durhaka penduduknya) , melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuz).”
8.52 (QS. Al Anfaal: 52): (Keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir’aun dan pengikut-pengikutny a serta orang-orang sebelumnya. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Amat Keras siksaan-Nya.”
*
*
*
3 ayat Allah Swt di atas, yang ditunjukkan tepat dalam waktu kejadian tiga gempa kemarin di Sumatera, berbicara mengenai azab Allah berupa kehancuran dan kematian, dan kaitannya dengan hidup bermewah-mewah dan kedurhakaan, dan juga dengan keadaan Fir’aun dan pengikut-pengikutny a. Ini tentu sangat menarik.
sumber; eramuslim
Moga kita membuka mata. Allahuakbar. Kata-kataNya sudah tiba. Menggertak jiwa setiap orang yang beriman. Sampai bila kita masih mahu memejam mata. Bila peringatan Allah tiba satu persatu. Tapi kita tetap begini. Adakah bila tiba saat Malaikat maut datang bertandang, baru lah berputik keinsafan dalam diri. Buat diri, tidur malam ku asyik terganggu. Kerana bimbang 'dia' akan datang bertandang. Di saat bekalan yang di kumpul masih belum cukup buat diri bersemuka denganNya. Namun, ketakutan itu tak sepatutnya mengaburi diri daripada kerinduan bertemu denganNya, kerana bimbang ketakutan itu berpunca daripada perasaan sayang kepada kehidupan dunia yang bakal dihancurkan bila2 masa. Jika diri suka bertemu denganNya, maka sesungguhnya Dia bahkan lebih suka untuk bertemu dengan kita. Begitulah sebaliknya.
Kepada diri terutama dan sahabat2... Sesungguhnya kematian itu adalah satu peringatan...
Wallahu 'alam
Dari Anas bin Malik r.a, Rasulullah s.a.w telah bersabda: "Jarak masa aku diutuskan dengan berlakunya Hari Kiamat adalah seperti dua jari ini (iaitu jari telunjuk dan jari tengah)." (HR Muslim)
0 Response to "Gempa Bumi di Padang"
Post a Comment