Renunglah dengan mata hati...

Dear fwens...


Nisfu Syaaban... detik di mana buku amalan dah di angkat. Banyaknya coretan di bahagian mana? Dan helaian baru yang bermula... Titisan dakwat yang pertama... Pahala atau dosa?

Indah ke hidup ni kalau boleh jadi macam laptop? Masuk virus, format balik, dah setel masalah. Tapi.... Semua file kat hard disk C hilang. Kena install yang baru. Kadang-kadang, takde pun installer untuk program yang nak.... Susah2...

Tapi, lagi susah bila nak format laptop pun tak tahu.

Saya: "Abg Yo, gane nok format laptop? Masuk virus nih. Scan doh, tapi ada lagi."
Abg Yo: kalu dok tahu, susoh la kalu gini gok. Gane leh masuk virus?
Saya: dok tahu. Ari tu tekan nape doh. Pahtu, dapat virus. Dia suh install ape ke name ntah anti virus tu... awal2 tak mboh install pun. Tapi gak, dok leh tekan mende pe pun kat laptop nih. Nok dok nok, install jugok la... last2 anti-virus tu sendiri jadi virus. Uninstall doh, tapi virus nih ada lagi...=( huhu... (abih pitih je.. install virus plok tuh... haih~~~)
Abg Yo: emmm... scan balik, disconnect internet masa scan. pah siap baru connect balik.
Saya: Baik....

Em... tuh la.. cetek ilmu pasal IT ni.. dah siap scan... dah setel. Setakat ni, takde symptoms yang virus tu ada lagi. Hopefully takde la kan. Padahal, sebelum ni, dah tahu dah pun kalau dapat virus dari internet, jangan install anti-virus yang dia bagi. TAPI.... hari tu memang dah tak leh buat ape dah...Sume icon kat laptop nih tak leh di tekan. Tekan je keluar la kotak tu "this wateva file is infected...Can't be opened" waaa!!! sape tak cuak kan. Anti-virus yang sedia ada pun ter"infected". Takleh bukak. Jadi, naifnya... install la anti-virus aka virus yang dibagi tuh... haih~~ duit2... harta dunia...biarlah di tangan... jadi, kehilangan nya moga dilupakan...



Hidup...

Kalau mudah macam format laptop... Paling2 pun kalau ada program System Restore. Apa saja masalah masa lalu... Apa jua kesilapan di kehidupan lalu... Kalau lah boleh dihilangkan... tanpa meninggalkan walau secebis kesan...

Tapi... buku yang diangkat... dah tercoret segalanya... tak de pemadam yang mampu menghilangkan setiap titik-titik hitam yang dah tercatit...

kecuali...

Katakanlah, " Wahai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang..."
(Az-Zumar: 53)


Naskah yang baru... dengan fikrah yang sama... tapi, dengan derapan, langkahan, kekuatan yang berbeza... Kalau laptop kita setkan untuk automatically scanned every week, takkan kita tak leh "scan" diri sendiri paling2 seminggu sekali jugakkan.. Muhasabah diri... tengok sisa-sisa jahiliyah dalam diri. Makin berkurang, bertambah, atau masih di takuk lama? Jauhnya lagi langkah Maratib Amal yang dituju. Sedangkan anak tangga pertama pun belum tentu dah mampu dipijak.

Sekarang, bukan masa untuk beralasan lagi... Pegang fikrah kita... Jalan tarbiyyah dah di bentangkan... Lengkapkan Muwasafat Tarbiyyah sebaik mungkin... Tambahkan ilmu untuk mengenal Dia dengan lebih dekat... Dzatiyah diri yang diuji... Tapi... setiap jejak... bermula dengan satu Niat... Lillahi Taala...

~jahilnya semalam... CintaNya hari ini... dan pengharapan hari esok~



p.s: sekarang ni, page facebook pun dah bermasalah kat lappy nih... takleh tekan. Kalau nak bukak mana2 page, kena bukak ikut new tab... nak tengok older post kat home pun takleh... jadinya, takleh la nak bukak facebook sangat...haih~ tapi ada baiknya jugak... emm...




~Sepi itu kadang-kadang mengajar kita untuk mengenal ketentuanNya dengan lebih mendalam~



Why women cry?

A little boy asked his mother, "Why are you crying?"

"Because I need to" she said.

"I don't understand," he said.

His mother just hugged him and said, "And you never will."

Later the little boy asked his father, "Why does mother seem to cry for no reason?"

"All women cry for no reason," his dad answered carelessly.

The little boy, still wondering why women cry, finally asked the old wise shaikh (scholar). "He surely knows the answer", he thought.

"Ya Shaikh! Why do women cry so easily?"

The Shaikh answered:

"When Allah made the woman she had to be special. He made her shoulders strong enough to carry the weight of the world, yet gentle enough to give comfort.

He gave an inner strength to endure both childbirth and the rejection that many times comes from her children.

He gave her a toughness that allows her to keep going when everyone else gives up, and take care of her family through sickness and fatigue without complaining.

He gave her the sensitivity to love her children under any and all circumstances, even when her child hurts her badly.

He gave her strength to carry her husband through his faults and fashioned her from his rib to protect his heart.

He gave her wisdom to know that a good husband never hurts his wife, but sometimes tests her strengths and her resolve to stand beside him unfalteringly.

And lastly, He gave her a tear. This is hers and only hers exclusively to use whenever she needs it. She needs no reason, no explanation, its hers.

You see my son, the beauty of a woman is not in the clothes she wears, the beauty of her face, or the way she combs her hair.
The beauty of a woman must be seen in her eyes, because that is the doorway to her heart - the place where love resides."

saya di mana?

Patutkah manusia menyangka bahawa mereka akan dibiarkan dengan hanya berkata:
“Kami beriman”, sedang mereka tidak diuji (dengan sesuatu cubaan)?
Dan demi sesungguhnya! Kami telah menguji orang-orang yang terdahulu daripada mereka, maka (dengan ujian yang demikian),
nyata apa yang diketahui Allah tentang orang-orang
yang sebenar-benarnya beriman,
dan nyata pula apa yang diketahuiNya tentang orang-orang yang berdusta.
(Al- Ankabut: 2-3)




Tersentak... TeguranNya di kala diri alpa... malam-malam yang ditemani persoalan... kenapa saya???

Kadang-kadang takdir Illahi tak perlukan pencarian... untuk mencari jawapan... Kerana nota-nota cintaNya dah cukup sempurna untuk menjawab setiap persoalan dari hamba sekerdil dan sehina ini...


Mungkin kerana singkatnya waktu... sekarang dah memasuki Julai... cepatnya masa berlalu... sungguh... manusia itu dalam kerugian...


Sahabat-sahabat... benar... Risalah ni kita tanggung bersama... Tapi, kali ni... rasanya saya yang patut tanggung sendiri...



Muhasabah diri...




Semak balik... berapa je yang di "tick"??



”Wahai masa lalu yang sudah berlalu dan selesai...
tenggelamlah kamu seperti tenggelamnya mataharimu...
Aku tidak akan menangisi pemergianmu...
dan kamu tidak akan melihatku termenung sebentar pun untuk mengingatimu..."


Okeh... dah2... next step... Banyak lagi benda yang tak setel... Banyak lagi to-do-list yang perlu di complete... Dan paling penting... Time to decide!!!! Seriously... Tolonglah... somebody!! help me!!! Kuat kah diri untuk teruskan langkah di tanah air sendiri??

..........................................................................................................................................................

Seperit mana pun esok...
SENYUMLAH
Kerana senyuman itu penawar kepahitan...
Semoga Allah permudahkan urusan di hari esok...
dan seterusnya...